DPRD Yogyakarta Anggarkan Rp 80 M untuk Makan Siang Bergizi Gratis tetapi Belum Ada Dapur

Ilustrasi makan siang gratis. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Badan Gizi Nasional Sukajadi menyiapkan foodtray program makan siang gratis untuk 7 sekolah di Sukajadi.(KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA)

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Oleg Yohan, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menganggarkan sebesar Rp 80 miliar untuk program Makan Siang Bergizi Gratis (MBG). Dalam upaya tersebut, DPRD juga telah meminta pemerintah untuk melakukan refocusing anggaran, yang menghasilkan tambahan dana sebesar Rp 105 miliar.


"Yang dianggarkan baru Rp 80 miliar untuk MBG," kata Oleg saat dihubungi pada Selasa (7/1/2025). Ia berharap petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk pelaksanaan teknis segera diterbitkan. Oleg juga menginginkan adanya bantuan dari pemerintah pusat berupa dana alokasi khusus (DAK), sehingga anggaran hasil refocusing dapat digunakan untuk program pembangunan lainnya.


"Kita berharap nanti setelah ada juklak dan juknis dari pusat, harapan kita ada DAK dari pusat yang bisa membantu, sehingga dana hasil refocusing bisa digunakan kembali untuk program-program ke masyarakat," tambahnya. Hingga saat ini, belum ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Yogyakarta. "Saat ini untuk kota belum ada SPPG, sehingga masih menunggu juklak dan juknis dari pusat," ujarnya.


Oleg menargetkan agar program MBG dapat berjalan 100 persen pada bulan Maret mendatang. "Dari pusat, Maret ini harus sudah 100 persen berjalan," ucapnya. Wakil Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Sinarbiyat Nujanat, menambahkan bahwa program MBG belum dapat dimulai di Kota Yogyakarta karena belum ada dapur yang siap dioperasikan.


"Tapi untuk Kota Jogja, kebetulan sampai hari ini belum ada satu pun dapur yang siap untuk dioperasionalkan," jelasnya. Sinar juga mengungkapkan bahwa bangunan fisik dapur yang diperlukan untuk program ini belum selesai, sehingga belum ada peralatan dan perlengkapan yang dapat dioperasikan. "Belum ada yang bangunan fisik dapurnya selesai untuk siap diisi dengan peralatan, perlengkapan dan juga kemudian operasional," tuturnya.


Dia menambahkan bahwa semua alat-alat dapur akan didropping dari Badan Gizi Nasional (BGN). "Tahapannya, kalau kemudian dapur itu sudah selesai, sudah dinyatakan siap memenuhi standar, kan kemudian dropping alat itu dari pusat dari BGN," papar Sinar.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "DPRD Yogyakarta Anggarkan Rp 80 M untuk Makan Siang Bergizi Gratis tetapi Belum Ada Dapur", Klik untuk baca: https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/01/07/151414178/dprd-yogyakarta-anggarkan-rp-80-m-untuk-makan-siang-bergizi-gratis-tetapi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages